Rindu


Sering terlintas di pikiran saya, bagaimana jika nabi Muhammad SAW masih hidup pada zaman sekarang? Apa beliau sedih melihat umatnya yang sekarang? Ataukah malah bangga dan bahagia?
Kemudian diriwayatkan dalam sebuah hadits:
“Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka.” (Shahih Al-Bukhari, no. 3650)
Lalu bagaimana dengan umatnya pada masa sekarang? Beliau begitu mengkhawatirkan umat-umatnya bahkan sampai menjelang akhir hayatnya pun masih memikirkan umatnya.
Terkadang saya miris melihat diri sendiri. Tak usah jauh-jauh melihat dosa orang lain, dosa sendiri pun terasa sangat berat jika dihitung. Rasul telah berjuang begitu keras dan penuh kasih sayang untuk menyebarkan agama islam, kita hanya tinggal mengikuti aturan yang telah ada pun kadang masih terasa berat apabila mendengar panggilan-Nya.
Kalau dipikir-pikir, kita tinggal meneruskan apa yang telah beliau perjuangkan dulu. Tak sesusah beban beliau yang harus menerima cercaan bahkan kekerasan dalam menyebarkan agama islam.
Kini semua orang tahu bahwa islam sebuah agama. Hanya saja keyakinan tiap orang berbeda-beda umtuk memeluk agama tersebut atau tidak.
Ada kalanya kita terasa sangat sibuk dengan kehidupan dunia, sampai lupa bawha akhirat lebih utama. Jika saya pun mulai lalai, mulai kumat malasnya karena terlalu terlena dengan yang namanya “bahagia”, saya akan mengingat perjuangan beliau dulu sampai sekarang kita bisa menikmati nikmatnya memeluk agama islam.
Semoga Allah selalu mengingatkan kita yang mulai jauh, mulai lalai, mulai terlena dengan bahagia dan segala kenikmatan. Minta selalu agar Allah selalu “mengerem” kita apabila kita mulai “kebablasan”. Dan semoga kita bukanlah orang-orang yang melampaui batas :)


(Bekasi, 10 Januari 2016)

Comments

Popular Posts