Manusia
Semakin bertambah usia, semakin terpikir apa saja pencapaian hidup selama ini. Semakin khawatir akan apa yang sudah dilakukan. Apakah menguntungkan? Atau malah lebih banyak merugikan?
Kita sama-sama ingin membuat hidup lebih berarti. Sampai seolah-olah lupa bahwa hidup yang sebenarnya abadi adalah setelah kita mati.
Manusia sibuk mencari urusan dunia. Sibuk dengan pencapaian-pencapaiannya selama ini. Khawatir akan eksistensinya di dunia nyata maupun dunia maya.
Apa yang sebenarnya telah membuat kita berubah? Kehidupan yang semakin mudah? Atau rasa bersyukur yang payah?
Semakin nyaman manusia, semakin malas. Semakin makmur manusia, semakin buas.
Haruskah dalam keadaan tidak berdaya baru kita berdoa?
Bekasi, 24 Mei 2019.
anjay.
ReplyDeleteHobah
Delete