Kemampuan Tanpa Batas

Kali ini saya sekedar mau sharing ringan. Hari ini saya mengajar dua anak yang baru masuk les. Kemudian saya menyampaikan materi-materi dasar, dan sampailah pada judul "Building Foundation". Pada materi ini terdapat video cuplikan "The Death Crawl" dari film "Facing the Giants". Video tersebut menceritakan tentang seorang leader tim yang kurang percaya diri. Kemudian sang pelatih memberi latihan death crawl kepada leader tim tersebut, tetapi dengan mata tertutup. Brock (leader tim) merangkak dengan menggendong seorang temannya dengan target sejauh 20 yard. Dengan susah payah Brock melakukan death crawl dan hampir menyerah. Namun sang pelatih terus memberikan semangat dan motivasi agar anak didiknya tidak berhenti dan terus merangkak. Sampai pada akhirnya, Brock berhasil melakukannya dan melampaui target.

Setelah kedua anak didik saya menonton video tersebut, saya bertanya, "pesan apa yang kalian dapatkan dari video tadi?"
Kemudian salah satunya menjawab, "kemampuan tanpa batas".

Ya. Tepat sekali. Itu adalah kalimat yang paling tepat umtuk menggambarkan pesan dari video tersebut. Entah sudah berapa anak yang sudah melihat video itu tapi baru kali ini saya mendengar jawaban yang sangat "klik" menurut saya.

Kenapa "kemampuan tanpa batas"?
Karena selama kita "mau", maka kita dapat melakukan apapun yang kita inginkan. Kita akan memikirkan dan melakukan segala cara agar apa yang kita mau dapat tercapai. Klise memang jika kita mendengar pepatah, "selama ada kemauan, di situ ada jalan". Tapi memang benar adanya.

Kemauan, berasal dari hati. Minat orang berbeda-beda. Passion orang pun berbeda-beda pula. Jika seseorang melakukan hal yang bukan pada minatnya, pastilah orang itu tidak akan bisa maksimal. Karena dia "tidak mau melakukan usaha lebih" untuk pekerjaan tersebut. Namun jika seseorang melakukan hal yang sesuai pada minat dan bakatnya, orang itu akan berusaha mati-matian untuk menguasai pekerjaan itu.

Namun, ada baiknya juga kita mempelajari hal yang bukan berasal dari minat dan bakat kita. Karena bagaimanapun juga kita tidak bisa terus-menerus hanya melakukan apa yang kita sukai. Kita dapat merubah mindset kita dengan, "jika saya melakukan ini, pasti akan berguna untuk menunjang hal yang saya sukai". Semua butuh keseimbangan. Setidaksuka-tidaksukanya kita terhadap suatu hal, Tuhan akan selalu mempertemukan kita dengan hal seperti itu lagi. Agar kita bisa belajar, dan mampu melewatinya. Jika kita menghindar, Tuhan akan mempertemukan kita dengan hal itu lagi sampai kita berhasil melewatinya.

Ibarat kata kamu bersekolah di sekolah umum. Kemudian kamu keluar dari sekolah tersebut karena mengalami "bullying" dan kamu memilih untuk home schooling. Ketika kamu home schooling, tentunya kamu terhindar dari orang-orang tidak baik tersebut dan tetap mendapat ilmu sebagaimana mestinya. Namun, kamu belum melewati ujian yang Tuhan berikan ketika kamu memghadapi masalah tersebut. Kamu hanya "menghindar sementara". Sampai ketika kamu dewasa dan dipertemukan lagi dengan lingkungan seperti itu, kamu akan menghindar lagi dan lagi. Dan Tuhan akan selalu mengulang ujian tersebut, atau melakukan remedial sampai kamu memenuhi standar nilai.

Jadi, ketika kita menghadapi kesulitan, sebenarnya pikiran kita sendirilah yang membatasi kemampuan kita. Kalau kita yakin kita gagal, maka akan gagal. Sebaliknya, jika kita yakin berhasil, kita akan memikirkan segala cara baik agar kita berhasil.

Pikiran kitalah yang paling mempengaruhi kemampuan kita sendiri.



12 Juni 2019.

Comments

Popular Posts